image
image

Pemuda Berjiwa Kaya


Posted : | 2016/07/23

http://3.bp.blogspot.com/-p7Fws4j_WTQ/TbUqRIvrcnI/AAAAAAAAAnU/VR6GtAeVkVM/s1600/2307589292_504ac02b1d.jpg
www.ahimzafatih.com
Alkisah ada seorang pemuda yang sedang belajar di salah satu perguruan tinggi di kota Pekalongan. Dia mengambil jurusan program studi Ekonomi Syariah.
Latar belakang pendidikan pemuda ini tidaklah mulus. Dia pernah berhenti sekolah 2 tahun. Satu tahun sebelum melanjutkan sekolah menengah atas dan satu tahunnya lagi sebelum dia masuk ke perguruan tinggi.
Dia adalah pemuda yang baik hatinya. Suka menolong, suka memikirkan nasib orang lain, dia berprinsip bahwa hidupnya harus bermanfaat untuk orang lain.
Suatu ketika, dia harus mengalami kegundahan hati. Dia merasa galau ketika dia menyadari apa yang sedang dia alami. Dia menyadari bahwa dirinya adalah calon sarjana ekonomi, dia menyadari bahwa dirinya belum tahu apa-apa tentang perekonomian, saat itu juga dia benar-benar frustasi dengan jalan hidupnya.
Hari-harinya dia lalui dengan menghabiskan waktu hanya untuk berfikir, memutar otak agar dia bisa mendapatkan pendapatan dengan pikirannya. Teori-teori mulai dia gali. Dia mencari-cari teori yang pas untuk dia jalani. Berbagai teori dia dapatkan, diapun mencari-cari cara untuk menjalankan teori itu. Dia harus mencari relasi. Dia harus mencari donatur-donatur yang bersedia untuk men-suport.  Dia terus mencari-cari dengan berbagai cara. Dari dunia nyata maupun dunia maya.
Sedang bingung-bingungnya dia mencari relasi, ada teman lama yang tiba-tiba saja menghubunginya. Setelah berbincang-bincang Tanpa berfikir panjang pemuda itu menawarkan diri untuk bekerja sama dengan teman lamanya itu. Dan respon temannya sangat bagus. Temannya menerima tawarannya dan bersedia membantu.
Tapi sebelum menjalankan kerja sama pemuda itu berfikir. Kenapa teman lamanya begitu mudah untuk mendukung rencananya. Dia pun berfikir dan mencari-cari informasi tentang apa yang sedang dijalani oleh temannya. Pemuda itu menemukan fakta bahwa ternyata temannya sedang menjalankan bisnis yang tidak sesuai dengan syariat agama. Akhirnya pemuda itu memutuskan untuk membatalkan kerja samanya.
Pemuda itu kembali berpikir. Mencari cara lain agar rencananya segera terwujud. Dia teringat dengan teman dekatnya. Dia mengatakan maksud tujuannya. Temannya ternyata mendukung rencananya. Setelah teman dekatnya mendukung, dia mulai mencari relasi untuk menjalankan rencananya. Dia mendapat respon bagus dari relasinya. Tapi di saat rencana sudah dibuat dan sudah siap dimulai. Tiba-tiba saja relasinya susah dihubungi. Akhirnya pemuda itu mencoba berfikir lagi.
Di tengah pemuda itu sedang berfikir, saudaranya datang dan mengajaknya untuk membantu saudaranya untuk bekerja. Tanpa berfikir panjang pemuda itu ikut saudaranya untuk bekerja.
Dalam bekerja dia tidak memikirkan berapa gaji yang akan dia dapatkan. Tapi dia berfikir apa yang akan dia lakukan jika dia mendapatkan gaji. Dia terus berfikir. Dia berdzikir meminta petunjuk pada Tuhannya. Dia berdoa dan berharap agar dia bisa menggunakan gajinya nanti dengan baik.
Seperti itulah yang selalu dia pikirkan. Mengharap ridho Allah SWT.
CB