image

Maha Besar Allah yang Telah Menciptakan Dunia dan Seisinya


Posted : | 2018/01/17

Pagi hari ini aku bangun tidur pukul 03.55 wib. Dengan mengucapkan syukur alhamdulillahilladzi ahyana ba'da ma amatama wailaihinnusyur.

Suasana masih hening. Belum terlihat adanya aktivitas manusia, benar-benar masih hening.

Beberapa menit kemudian, mulai terdengar "assalamualaik" dari speaker-speaker masjid. Aku langsung bergegas ke sumur untuk mengambil air wudhu di pancuran sebelah sumur.

Pancuran itu berasal dari kolam tampung berukuran kurang lebih 2 meter persegi. Pancuran dan kolam dibatasi oleh tembok setebal satu bata dengan penghubung pipa yang juga berfungsi sebagai pancuran.

Sedangkan kolam berfungsi sebagai penampung sekaligus pengendap air yang berasal dari sumur yang airnya kurang jernih. Penghubung sumur dengan kolam adalah pipa dengan pompa air listrik.

***

Aku sholat Isya terlambat karena aku tidak sholat sebelum tidur. Selesai sholat aku berdzikir sembari menunggu waktu shubuh.

Dalam berdzikir aku merasa tenang, hati ini merasa tentram. Mungkin karena suasana masih hening, atau aku yang sudah jarang berdzikir. Entahlah yang jelas aku merasa sangat menikmati suasana itu.

Adzan subuh berkumandang. Aku berhenti berdzikir dan khidmat mendengarkan adzan serta menjawabnya. Dari dulu aku suka mendengarkan suara adzan yang paling dekat dari tempat kediamanku, atau adzan yang paling pertama. Aku tidak memandang apakah itu dari masjid dari ormas islam yang ku ikuti ataupun ormas-ormas yang tidak aku ikuti.

Aku lebih bersikap netral, tidak seperti sebagian orang yang terlalu fanatik dengan ormasnya. Bahkan gara-gara perbedaan ormas pernah terjadi tawuran. Kebetulan tempat tinggalku adalah perbatasan wilayah antara ormas satu dengan ormas lainnya. Sehingga ketika tawuran terjadi tidak terjadi hal-hal yang merugikan di rumah yang kutempati. Mungkin karena masih ada hubungan sosialisasi yang terjalin setiap harinya.

Tidak bisa dipungkiri bahwa kebencian mungkin ada, tapi setidaknya kebencian itu tidak sebesar kebencian mereka yang jarang bersosialisasi ataupun yang sama sekali tidak pernah bersosialisasi antara kedua kubu tersebut. Doktrin-doktrin kebencian berterbaran dimana-mana. Semua orang terkena doktrin kebencian tersebut, baik kubu A ataupun kubu B, termasuk aku yang saat itu masih kecil masih anak-anak.

Dari doktrin kebencian tersebut, situasi semakin memanas, bahkan ada kejadian yang paling naas yaitu penyiksaan dan penghinaan tempat suci. Sungguh sangat tragis kejadian itu, entah siapa penyebar doktrin semacam itu samar, tajam, bahkan mungkin mematikan.

Seusai kumandang adzan selesai, aku langsung sholat shubuh.

Aku lebih nyaman sholat di rumah dari pada di masjid. Entah apa alasanku sehingga hatiku belum tertarik untuk sholat di masjid. Mungkin karena trauma masa lalu - diusir oleh pengurus karena terlambat datang ke masjid, atau karena kesibukanku di kampus yang melupakanku pada masjid, atau karena aku takut dianggap orang terlalu alim banyak orang yang memuji - sehingga aku lupa diri, atau karena aku telah terlena oleh rayuan iblis yang menghalang-halangiku untuk sholat di masjid, ataupun alasan-alasan lain yang hanya kujadikan alibi saja untuk tidak sholat di masjid.

Selesai sholat aku kembali ke kamar untuk melanjutkan menulis cerita yang belum sempat terselesaikan. Memang cerita itu rencananya akan kubuat panjang sepanjang novel. Tapi entah kenapa rasa kantuk, kepala pening datang secara tiba-tiba. Sejurus kemudian aku sudah memejamkan mata, tertidur, dan masuk dalam dunia baru, dunia aneh yang sering kuceritakan pada sahabatku yang juga tau dunia itu dan juga ke adek yang bukan siapa-siapaku.

Tapi sekarang adekku sudah risih dengan cerita-cerita dunia baru yang aneh ini. Mungkin dia setengah percaya, atau dia sudah bosan mendengarnya. Atau mungkin dia tidak pernah mengalami hal itu sendiri, sehingga dia menganggap tak terlalu penting untuk diceritakan.

Sahabatku sendiri, aku hanya bercerita ketika bertemu saja, butuh waktu seminggu untuk menunggunya.

Ada satu orang lagi yang juga biasa kujadikan tempat untuk curhatan yaitu pacarku. Hmm.. sebenarnya mungkin dia bukan pacarku, tapi pernah suatu hari aku dengan sadar mengatakan bahwa aku sayang kepadanya. Dan diapun memang berharap padaku, bahkan dia tak percaya ketika aku mengatakan hal itu.

Tapi sayangnya sekarang aku sudah jauh dengan pacarku, nomor hp pun aku tidak punya. Sebenarnya setiap saat aku bisa datang ke rumahnya, karena aku pernah menanyakannya dan dia mempersilahkannya. Tapi dengan berbagai pertimbangan, aku selalu memilih untuk tidak datang ke tempatnya, selain dia sibuk dengan urusannya, sekarang dia juga sudah menjalankan bisnis beberapa bulan yang lalu. Itulah yang selalu membuatku mengurungkan niat untuk mengunjunginya

***

Banyak orang yang terlihat sibuk menyiapkan berbagai macam peralatan untuk memasak dan tak ketinggalan bumbu-bumbunya. Tempat kediamanku ini berisi banyak orang yang berlalu lalang sibuk mempersiapkan acara hajatan pernikahan. Aku masih berada di kamar memperhatikan aktivitas mereka.

Aku merasa sudah saatnya harus sholat maghrib, dan kebetulan wudhuku belum batal. Seperti biasa, aku sholat di sembarang tempat yang kuanggap suci. Tapi entah kenapa ketika mau sujud tiba-tiba saja di depanku ada kursi yang menghalangiku untuk sujud.

Aku memutuskan membatalkan sholat dan menuju ke pasholatan (tempat sholat di rumah). Sebelum sampai di pasholatan aku meludah di tanah yang ada di dalam rumah. Aku kaget dan terbangun dari mimpi aneh itu.

Kuambil ponsel di sampingku, belum ada pemberitahuan chat yang masuk. Kepalaku masih terasa pening. Beberapa saat kemudian aku sudah terbawa masuk ke mimpi aneh sebelumnya dan melanjutkan mimpi aneh tersebut.

Aku masih bingung kenapa mimpi itu masih berlanjut sampai tiga kali terbangun dari mimpi itu.

Bagaimana kelanjutan ceritanya? Apa yang saya alami di mimpi kedua ini?
Dan siapakah orang yang berada di mimpi-mimpiku itu?

Nantikan jawabannya di cerita selanjutnya :)

Jangan lupa subscribe dengan memasukkan email di kolom berlangganan yang sudah saya sediakan.

Untuk yg menggunakan pc/komputer/laptop dan sejenisnya, kolom berlangganan ada di kanan postingan ini. Dan untuk yang menggunakan ponsel tablet kolom berlangganan ada di bawah postingan ini.

Terima kasih semoga bermanfaat :)

CB