image

Bos Gila, Goblok bin Bloon, Kampret, Brengsek, Jancok


Posted : | 2018/04/15

Bos Gila dialah yang suka bertindak sok, tapi sebenarnya dia bodoh. Bos gila adalah orang yang tidak realistis, hanya menuruti apa yang dia mau, apa yang dia rasakan.

Ah.. rasanya pengen banget nampol kepalanya hingga penyok. Sakit hati ini tak terbendungkan lagi. Saya rasa dia adalah orang paling gila yang pernah saya kenal. Dia tidak mau tahu perasaan karyawannya.

Tapi aku sangat berterima kasih kepadanya karena dengan kegilaannya itu, aku jadi sadar bahwa aku harus segera bangkit dan tidak berlama-lama untuk menjadi karyawan.

Dari dulu aku memang tidak bercita-cita menjadi karyawan. Status karyawan saat ini adalah keterpaksaanku karena diajak dengan sedikit pemaksaan dan akhirnya akupun terjerat dalam kurungan status karyawan ini.

Sangat tidak mengenakkan status karyawan ini. Aku tidak merasakan ketenangan di dalamnya walaupun mungkin teman saya selalu bilang bahwa dia bersyukur karena bisa bekerja di tempat senyaman itu.

Dia bisa mengatakan nyaman karena ada saya. Coba kalau tidak ada saya, pasti dia akan bilang pusing dan lain sebagainya.

Dengan statusnya sebagai mahasiswa reguler pagi, dia bisa bekerja setelah dia pulang dari kuliah. Itu karena ada aku yang bekerja di pagi harinya.

Sedikit geram tapi harus bagaimana lagi. Dia adalah temanku, tapi selalu menghalang-halangi impianku dan selalu mengatakan bahwa impianku adalah hal bodoh. Itu kadang menyakitkan dan kadang membuatku menangis ketika mengingatnya.

Aku sangat jengkel geram dan kesal karena dia selalu memaksakan keinginannya sedangkan dia tidak mau mendengarkan keinginanku. Itu adalah hal yang lebih gila daripada gilanya bos ku.

Kembali ke bos ku. Dia yang sok bijak, sok mengingatkan, sok berbaik hati, sok cool, dan sok sok lainnya. Yang lebih parahnya lagi dia sok kaya, dan dengan sombongnya dia mengatakan bahwa dia akan memotong gaji ku dengan sepihak jika aku tidak bisa dihubungi di saat darurat.

Itu apa artinya????

Itu namanya goblok bin bloon.

Kau tahu kenapa saya katakan goblok bin bloon. Karena gara-gara aku tidak mengaktifkan hp, dia mau memotong gaji ku. Waktu itu kejadiannya adalah kepentingan pribadinya, bukan kepentingan pekerjaan. Terus apa urusannya dengan pekerjaanku?

Coba bayangkan.

Jam kerjaku adalah 8 jam. Katakanlah dari jam 7 sampai jam 3 sore.

Di suatu hari bos sms aku, telpon, dsb pada jam 11 malam. Minta dibuatkan sesuatu. Pas kebetulan biasanya aku menginap di kerjaan, malam itu aku pulang.

Kau tau selain jam kerja aku punya kesibukan lain yang itu adalah hak ku dan bukan urusan bosku. Ya kan?

Di rumah biasanya aku jarang mengaktifkan ponsel. Kebetulan malam itu aku tidak mengaktifkan ponsel. Pas berangkat kerja aku juga kebetulan lupa membawa ponselku.

Terus......

Pagi harinya... bosku chat dengan mengatakan mau memotong gajiku.

Hatiku bertanya-tanya,"What do you say? Are you kidding me?" Dengan nada tidak percaya,"Are You Crazzy?" Itu yang terbayang dibenakku.

Aku pun menjawab,"Yes, You Are Crazzy."

Gila banget..

Sebenarnya aku tau bahwa doa orang yang terdholimi akan terkabulkan. Sangat tidak rela jika aku harus mengatakan,"Semoga bosku segera disadarkan." Yang ingin aku doakan adalah,"semoga bosku segera dibangkrutkan." Hah... biar puas.

Tapi di hati yang lain aku tidak tega dan sepertinya aku memilih untuk diam dan menulisnya di sini. Semoga menjadi pembelajaran untuk pembaca setia blogku ini.

Saat ini aku belum tahu apakah bosku cuma menggertakku. Atau dia hanya bercanda saja. Yang jelas aku tidak terima atas perlakuan yang telah menyakitkan hati ini. Hatiku selalu berkata,"Dia yang mengawali, maka dia harus menghadapi dan mengakhirinya."

Bos brengsek. Tidak tahu perbedaan kepentingan. Yang dia tahu hanyalah masalah pribadinya terselesaikan dan bisnis tetap jalan.

Bos macam apa itu. Tapi aku sadar bahwa yang namanya bos memang begitu.

Berbeda dengan pemimpin yang selalu mengerti apa yang sebenarnya terjadi.

Mungkin setelah gajian ini aku akan lari tanpa permisi. Biar aku puas melihat kekacauan di dalamnya.

Sebenarnya bisa saja aku merusak, mengambil, membuka rahasia dan sebagainya sebagai bentuk pembalasanku. Tapi aku tidak tega jika melihat kehidupannya yang dari dulu sudah mewah, melihat anaknya yang lucu itu, melihat istrinya dsb.

Bisa saja aku memenjarakannya. Tapi aku sungguh tidak tega melihatnya. Dalam hal ini aku mulai bisa mendoakannya. Semoga dia disadarkan, mungkin melalui peringatan yang sedikit mengagetkan.

Masih banyak lagi sesuatu yang mengganjal di hati ini. Ahh.. ini sangat gila.

CB